Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 04:19:27【Tempat Makan】218 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(76643)
Artikel Terkait
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Kemendagri: Luwu Timur paling siap jalankan program MBG daerah 3T
- Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal
- Program MBG Lampung telah jangkau 86 persen penerima manfaat
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- SPPG Polri distribusikan MBG perdana ke dua sekolah di Kelapa Gading
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
- Polri gelar tanam jagung kuartal IV guna dukung swasembada pangan
- Kronologi perang saudara Sudan hingga kondisi terkini Oktober 2025
Resep Populer
Rekomendasi

368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG

Upaya Jakarta cari "cuan" baru untuk pembangunan di tengah pemangkasan anggaran

Segera Hadir, Terobosan Pengukuran Warna: HunterLab Agera L2

Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak

Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30

Protein hewani mudah diserap tubuh dan bantu pertumbuhan anak

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM

Festival sapi di Jember jadi solusi ketergantungan impor daging